Friday 24 November 2017



Halo semua...jumpa lagi dengan saya Khadijah. Sebelumnya, saya udah nge-bahas dan berbagi pengalaman tentang apa itu startup dan sekarang, saya akan nge-share tentang startup bagian ke-2 tapi khusus tentang ide startup saya di program belajar BEKUP 2017 di DILo Makassar.

Awalnya, saya berpikir punya ide mau bangun startup tentang sistem informasi perpustakaan sekolah pada umumnya yang berbasis web yang sesuai dengan judul skripsi waktu saya kuliah di STIMED Nusa Palapa. Tapi, ada salah satu mentor yang beri masukan untuk nge-ubah tema startup saya ini berhubungan dengan aplikasi literature. Alasannya adalah perpustakaan sekolah sekarang tidak mudah untuk di-manage sedemikian rupa menjadi sebuah aplikasi yang efisien untuk siswa, pegawai, dan subjek lainnya, seperti data fisik (buku-buku) yang ada. Saya pikir, iya juga sih, dibandingkan dengan aplikasi android yang cepat mudah dan hemat waktu.

Jadi, setelah berpikir panjang, saya ganti ide awal saya yang tadinya perpustakaan jadi literature atau yang bernama LiPedia. Pertama namanya SDL (Smart Digital Literature) tapi kata orang-orang namanya nggak bagus untuk dijadikan startup. Jadi, saya pilih lah LiPedia, yaaah, yang mungkin lebih unik dan mudah diingat orang banyak.

Sekarang, saya akan ngejelasin apa itu LiPedia. 

LiPedia sendiri adalah aplikasi digital yang menjadi media untuk membaca ataupun mencari informasi literatur yang terkait dengan karya ilmiah.

Visi
menjadikan LiPedia sebagai wadah utama mencari karya ilmiah bagi mahasiswa, pelajar, penulis, dan pengajar dalam memenuhi kebutuhan membacanya ataupun kepentingan lain.

Customer Segment
Mahasiswa, pelajar, pengajar, penulis dan penerbit.

Deskripsi Customer Segment 
Para intelektual dan pengajar yang lingkup kesehariannya adalah membaca dan mencari literatur di universitas dan sekolah. Penulis dan penerbit yang kerja sama dalam membuat dan menghasilkan karya ilmiah atau media cetak (buku).

Adapun secara lengkap BMC atau Bisnis Model Canvas & Diagram Ekosistem LiPedia bisa Anda lihat pada link dibawah ini.

BMC 

Diagram Ekosistem bagian 1 

Diagram Ekosistem bagian 2

Jika ada pertanyaan seputar LiPedia, kalian bisa komentar di bawah yah.

Pelajaran yang saya ambil dari pengembangan ide startup saya ini adalah, Ide jika kalau dipikir hanyalah sekedar ide jika tidak di eksekusi, kata orang ide itu "murah" yang mahal adalah "action"-nya. Ya, saya akui ide saya ini hanya salah satu dari ribuan ide yang tersimpan di benak saya dikala itu (startup lagi booming nya). Saya sangat bersemangat dalam mengembangkan ide startup saya ini, tapi dengan seiring waktu akhirnya saya hentikan karena hal lain yang saya ingin lakukan kedepannya. Jadi kesimpulannya, saya disini hanya ingin nge-share ide saya saja. siapa tau diantara kalian ada yang ingin meneruskan ide ini dan dapat memberikan manfaat ke yang lain. hehe..kedengaran seperti mengoper pekerjaan dari pemikiran saya ini.

Karena di dunia (mengembangkan usaha rintisan) startup sendiri tidak semudah membalikkan telapan tangan. Semua ada "aturan" kompleks nya seperti aturan menjalani kehidupan. Kita harus membentuk tim, mencari talent2 yang bisa diajak kerja sama, punya manajemen waktu, mampu bertahan (terus belajar), bukan hanya memiliki hardskill di bidangnya masing2 tapi juga softskill. harus punya prinsip dan landasan kuat dalam membangun bisnis berbasis digital atau membuat aplikasi yang dimana akan membantu menyelesaikan masalah sosial yang ada dan memberi manfaat kepada pengguna. Ya, pengguna atau sama saja dalam hal berdagang, pembeli. Dunia startup adalah masa ke-modern-an dan digitalisasi berusaha pada abad ini. Menurut opini saya, berusaha dan berdagang adalah salah satu cara kita membuka peluang rezeki di dunia ini, namun dalam meraih dan mendapatkan berkahnya (bukan hanya uang) perlu kerja keras. Tapi itu semua hanya salah satu cara...tidak semua kita diciptakan sebagai Co-Fouder dan menjadi pengusaha. Ada begitu banyak profesi dan pekerjaan yang dapat kalian bisa impikan. Jadi pilihlah sesuai keinginan dan kesukaan kalian.

Saya punya sedikit cerita, pernah pengalaman pitching atau presentasi didepan banyak orang dalam mengembangkan ide startup SDL atau LiPedia diatas namun gagal lolos ke sesi berikutnya (NextDev 2017) . Ngejelasin apa itu SDL dan bagaimana ide saya ini memberikan solusi dari masalah yang ada di masyarakat. Slide nya pun sangat biasa sekali, waktu itu hanya rasa percaya diri dan doa saja untuk maju kedepan. Para juri bertanya, dan saya hanya menjawab beberapa pertanyaan. Saya sangat gugup dan memang saya kurang latihan dan persiapan. Tapi dari situ saya sadar memang susah dan ini sangat tidak cocok dengan diri saya. Apalagi hanya dibekali ide semata.

Ya itu tadi, sekedar ide tidak akan meraih impian namun dengan action atau bertindaklah kita dapat mewujudkannya.



Thursday 23 November 2017



Assalamualaikum. Halo Semua...Nah, kali ini saya akan nge-share tentang Startup. Apa itu startup? silahkan baca lanjutannya...hehe. OK langsung saja kita masuk di pengertian. Santai saja yah, rileks bacanya...nggak usah kayak di kelas yang harus serius banget. 

Kata startup sendiri berarti tindakan atau proses memulai sebuah organisasi baru atau usaha bisnis. Startup adalah sebuah perusahaan yang baru saja dibangun atau dalam masa rintisan, namun tidak berlaku untuk semua bidang usaha, istilah startup ini lebih dikategorikan untuk perusahaan bidang teknologi dan informasi yang berkembang di dunia internet.

Sejarah perkembangan startup dimulai dari popular nya istilah startup secara internasional pada masa buble dot-com, lalu apa lagi buble dot-com  itu? fenomena buble dot-com adalah ketika pada periode tersebut (1998-2000) banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan. Pada masa itu sedang gencar-gencarnya perusahaan membuka website pribadinya. Makin banyak orang yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai bisnisnya. Dan waktu itu pula lah, Startup lahir dan berkembang. Namun menurut Ronald Widha dari TemanMacet.com, Startup tidak hanya perusahaan baru yang bersentuhan dengan teknologi, dunia maya, aplikasi atau produk tetapi bisa juga mengenai jasa dan gerakan ekonomi rakyat akar rumput yang bisa mandiri tanpa bantuan korporasi-korporasi yang lebih besar dan mapan.

Setelah berputar-putar mencari informasi tentang Startup lewat bantuan mbah Google, ada informasi mengenai karakteristik dari sebuah perusahaan yang dapat di golongkan sebuah stratup. Beberapa karakteristik perusahaan Startup tersebut diantaranya:

  1. Usia perusahaan kurang dari 3 tahun
  2. Jumlah pegawai kurang dari 20 orang
  3. Pendapatan kurang dari $ 100.000/tahun
  4. Masih dalam tahap berkembang
  5. Umumnya beroperasi dalam bidang teknologi
  6. Produk yang dibuat berupa aplikasi dalam bentuk digital
  7. Biasanya beroperasi melalui website

Dari karakteristik tersebut mungkin nampak bahwa stratup lebih condong ke perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan web. Namun faktanya memang seperti itu, kini perkembangan perusahaan yang lazim dilabeli nama Stratup adalah perusahaan yang berkenaan dengan dunia tekno dan online.

Nah, lalu bagaimana dengan perkembangan startup di Indonesia?

Perkembangan Startup di Indonesia bisa dikatakan cukup pesat menggembirakan. Setiap tahun bahkan setiap bulan banyak founder-founder (pemilik) Startup baru bermunculan. Menurut dailysocial.net, sekarang ini terdapat setidaknya lebih dari 1500 Startup lokal yang ada di Indonesia. Potensi pengguna internet Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun tentunya merupakan suatu lahan basah untuk mendirikan sebuah Startup.

Berikut contoh startup-startup lokal yang kini populer.

1. Go-Jek
2. BukaLapak.com
3. Tiket.com
4. eFishery
5. Kudo
6. HiJup

Adapun formula dasar startup yakni Hustler, Hipster dan Hacker. Apa-apa saja itu? mari kita ulas satu persatu.

Hacker ya, obviously adalah developer, yang punya skill mendasar yang dibutuhkan untuk bikin
startup digital, yaitu ngoding. Tapi, mau bisa bikin web atau aplikasi secanggih apa juga, kalau gak ada hipster dan hustler yang ngebantuin, startup-nya gak akan bisa sebagus atau tumbuh lebih cepat dibanding startup yang punya formasi lengkap ini.

Hipster apa? Hipster ini sama dengan anak-anak gaul yang kita sebut hipster di luar sana, yang Instagram feed-nya hits, dan sangat ngerti dan mementingkan estetika. Biasanya, hipster di dunia startup ini adalah desainer, yang bisa menyulap tampilan web dan aplikasi jadi hits, dan juga bisa bikin user interface dan user experience yang bagus.



Terakhir, Hustler ini orang-orang yang gak take no for an answer. Mereka punya passion dalam menjual dan memperkenalkan produk startup-nya. Biasanya orang-orang yang suka ngomong, demen networking, dan stress kalau target penjualan (atau target akuisisi pengguna) gak tercapai. Kalau hacker orangnya (biasanya) introvert, dan hipster idealis banget, hustler yang biasanya bener-bener peduli sama apa yang sebenarnya konsumen atau user butuhkan.


Itulah sedikit ulasan tentang startup. Semoga bermanfaat. Nanti di bagian kedua, saya akan ngulik dan nge-bahas tentang salah satu ide startup saya.  

Note : Untuk teman-teman yang mau belajar lebih dalam tentang startup, berikut link cara pertama dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam membangun startup.

https://dailysocial.id/post/tujuh-cara-membangun-bisnis-untuk-startup-tahap-awal

https://coachmargetty.com/2015/04/16/the-value-proposition-canvas/

https://studentpreneur.co/blog/bmc-101-cara-mengisi-dan-contoh-business-model-canvas-yang-benar/

http://thenextdev.id/new/update/index.php/2016/03/26/mengenal-lean-canvas-model-bisnis-untuk-startup/

http://indigo.id/blog/detail/lean-canvas-model-bisnis-untuk-pedoman-bikin-startup.html

https://id.techinasia.com/panduan-riset-pasar-untuk-startup

thanks to : 

https://infopeluangusaha.org/pengertian-startup-dan-contoh-bisnisnya-di-indonesia/

https://www.ziliun.com/formula-dasar-startup-hacker-hipster-dan-hustler/

https://www.maxmanroe.com/apa-itu-startup.html









Disini saya mau nge-share pengalaman les piano saya kurang lebih selama 8 bulan di Purwacaraka Music Studio. Jadi disana saya les piano mulai dari bulan Januari sampai Agustus 2017. Pertama belajar piano memang susah, lama kelamaan dengan banyak latihan, akhirnya terbiasa. OK. langsung saja, berikut video-video latihan saya. Maaf masih belum mahir, hehehe...










Diatas ada 1 video yang berjudul Blue Flowers. Nah, lagu itu jadi lagu pertama saya untuk main piano di konser perdana saya (cie cie konser), tapi ini cuman konser mini khusus untuk murid Purwacaraka. Selain piano, ada juga yang memainkan alat musik lain seperti biola, gitar, keyboard dan adapun yang vokal.

Buat teman-teman yang suka dengan dunia musik, ayo latihan mulai dari sekarang. Tumbuhkan kreativitas dan karya kalian lewat musik. Ini bukan promo yah, cuman ngajakin belajar main musik lo, hehe...

Makasih udah nonton. Semoga terhibur.

Jangan lupa komen yah :)




Thanks to Purwacaraka Music Studio 

3 Pianis Berbakat Indonesia

1. Joey Alexander  Joey lahir di Denpasar, 25 Juni 2003 adalah pianis jazz asal Indonesia berbakat dimana pada usia 7 tahun, i...